
Sejak kemarin pagi Gereja St. Vincent De Paul disibukkan oleh acara persiapan pemakaman dari seorang warga. Ibu yang meninggal ini berusia 87 tahun. Dia mempunyai 7 anak yang telah berhasil dalam hidupnya. Dia meninggal sudah lebih dari 15 hari yang lalu. Namun karena saat itu adalah hari hari menjelang hari raya tahunbaru china maka pemakaman ditunda sampai perayaan
tahun baru berakhir. Ini adala kali untuk yang pertama bagi saya melihat acara pemakaman bagi
seorang warga katolik yang meninggal. Acara inisungguh meriah. mungkn satu truck buka yang di
perlukan untuk menghiasi gereja. Semua biaya
ditanggung oleh keluarga yang bersangkutan. Maklumlah keluarga ini adalah golongan keluarga
terkaya di Kaohsiung ini . Mereka mempunyai beberapa perusahaan salah satunya ada di pingtung
Oleh karena itu tadi dalam acara misa pemakaman itu datang satu bus umat katolikdi pingtung. Enggak tahu dari paroki mana karena dari pembicaraan mereka saya juga tidak tahu. maklumlah aku belum tahu bahasa disini. Dalam misa pemakaman itu uskup juga datang bahkan dia sendiri yang memimpin misa. Misa sangat meriah bahkan melebihi misa perayaan paskah atau natal. Tetapi karena tidak ada komentar dari umat di sini
tidak menjadi soal maka enggak ada persoalan. Coba ini terjadi di Indonesia pasti akan mengundang
banyak komentar bahwa umat pilih kasih atau apa saja. Atau karena aku tidak tahu apa yang mereka
percakapkan.
Tadi dalam perayaan misa yang dipimpin oleh uskup sendiri bersama lima imam lainnya dan dihadiri lebih dari 300 umat yang kebanyakan adalah undangan dari keluarga yang bersangkutan. Dari keluarga itu aku kenal menantu yang berasal dari korea. Dia menikah dengan
anak dari salah satu keluarga tersebut. Dia di sini masih belajar mandarin. Namun sepertinya
sudah pada tingkat lanjut.
Setelah misa selesai maka dilanjutkan dengan makan siang bersama di salah satu restoran Jepang di sebelah gereja. Ini juga baru pertama kali akumasuk ke restoran itu walaupun sangat dekat dengan gereja dan sering kali aku lewat di depannya. Aku bersama dengan beberapa romo makan di situ juga umat yang selesai misa pemakaman datang ke situ untuk makan bersama.
Dari peristiwa ini saya melihat dalam tradisi China khususnya di sini penghormatan terehadap orang tua sangat menonjol. Seorang anak mempunyai hormat yang sangat besar terhadap orang tua. Dia ingin memuliakan orang tuanya. Maka segala cara ditempuhnya. Dan yang sering aku lihat di sini adalah penghoramatan terhadap leluhur mereka. para penganut taoist setiap hari sabtu membakar "uang" yang menurut kepercayaan mereka uang itu dikirim untuk leluhur mereka yang sudah meninggal.
Dalam agama katolik ini tidaklah bertentangan karena dalam iman katolik orang meninggal bukan berarti dunia mereka terpisah dengan dunia orang yang masih hidup. Gereja katolik juga meyakini bahwa doa-doa kita bisa membantu orang yang kita doakan...Jadi ini bisa menjadi jalan masuk ke dalam budaya china.
Inilah pengalaman yang aku alami hari ini..masih banyak pengalaman lain..yang juga akan aku ceritakan kepadamu. Aku harus membagi waktu dengan acara yang lain..karena nanti jam 5 sore Jeffery akan datang untuk memperbaiki komputernya. Aku di sini juga sering membetulkan komputer yang gak beres..kebetulan aku senang. Oke..nanti sambung lagi ya..
tahun baru berakhir. Ini adala kali untuk yang pertama bagi saya melihat acara pemakaman bagi
seorang warga katolik yang meninggal. Acara inisungguh meriah. mungkn satu truck buka yang di
perlukan untuk menghiasi gereja. Semua biaya
ditanggung oleh keluarga yang bersangkutan. Maklumlah keluarga ini adalah golongan keluarga
terkaya di Kaohsiung ini . Mereka mempunyai beberapa perusahaan salah satunya ada di pingtung
Oleh karena itu tadi dalam acara misa pemakaman itu datang satu bus umat katolikdi pingtung. Enggak tahu dari paroki mana karena dari pembicaraan mereka saya juga tidak tahu. maklumlah aku belum tahu bahasa disini. Dalam misa pemakaman itu uskup juga datang bahkan dia sendiri yang memimpin misa. Misa sangat meriah bahkan melebihi misa perayaan paskah atau natal. Tetapi karena tidak ada komentar dari umat di sini
tidak menjadi soal maka enggak ada persoalan. Coba ini terjadi di Indonesia pasti akan mengundang
banyak komentar bahwa umat pilih kasih atau apa saja. Atau karena aku tidak tahu apa yang mereka
percakapkan.
Tadi dalam perayaan misa yang dipimpin oleh uskup sendiri bersama lima imam lainnya dan dihadiri lebih dari 300 umat yang kebanyakan adalah undangan dari keluarga yang bersangkutan. Dari keluarga itu aku kenal menantu yang berasal dari korea. Dia menikah dengan
anak dari salah satu keluarga tersebut. Dia di sini masih belajar mandarin. Namun sepertinya
sudah pada tingkat lanjut.
Setelah misa selesai maka dilanjutkan dengan makan siang bersama di salah satu restoran Jepang di sebelah gereja. Ini juga baru pertama kali akumasuk ke restoran itu walaupun sangat dekat dengan gereja dan sering kali aku lewat di depannya. Aku bersama dengan beberapa romo makan di situ juga umat yang selesai misa pemakaman datang ke situ untuk makan bersama.
Dari peristiwa ini saya melihat dalam tradisi China khususnya di sini penghormatan terehadap orang tua sangat menonjol. Seorang anak mempunyai hormat yang sangat besar terhadap orang tua. Dia ingin memuliakan orang tuanya. Maka segala cara ditempuhnya. Dan yang sering aku lihat di sini adalah penghoramatan terhadap leluhur mereka. para penganut taoist setiap hari sabtu membakar "uang" yang menurut kepercayaan mereka uang itu dikirim untuk leluhur mereka yang sudah meninggal.
Dalam agama katolik ini tidaklah bertentangan karena dalam iman katolik orang meninggal bukan berarti dunia mereka terpisah dengan dunia orang yang masih hidup. Gereja katolik juga meyakini bahwa doa-doa kita bisa membantu orang yang kita doakan...Jadi ini bisa menjadi jalan masuk ke dalam budaya china.
Inilah pengalaman yang aku alami hari ini..masih banyak pengalaman lain..yang juga akan aku ceritakan kepadamu. Aku harus membagi waktu dengan acara yang lain..karena nanti jam 5 sore Jeffery akan datang untuk memperbaiki komputernya. Aku di sini juga sering membetulkan komputer yang gak beres..kebetulan aku senang. Oke..nanti sambung lagi ya..