WELCOME

"EVERY path may lead you to God, even the weird ones. Most of us are on a journey. We’re looking for something, though we’re not always sure what that is. The way is foggy much of the time. I suggest you slow down and follow some of the side roads that appear suddenly in the mist." Welcome to my blog....!!! I am sorry, this blog in Indonesian. But you can read China Experience, , Taiwan JMV (Chinese), TAIZE(indonesian ,English , Song)The Prayer ,Indonesian radio, Movie, GOOD NEWS, If you want to see about our group, please stick on http://www.cmglobal.org/index.html It's our international network. Also The Church in China (English) (Chinese) Church In Taiwan (Chinese), Vincentian Chinese Vocation Animation (Chinese),

DARI DUNIA PASAR MALAM




Ada dalam hatiku ketika aku melintas di Jalan Lioe He. Di sana ada sebuah pasar malam. Tiap malam tempat itu selalu dipadati oleh pengunjung. Apalagi bila malam minggu datang, tempat itu di padati oleh pengunjung. Untuk berjalan kaki saja susah karena padatnya pengunjung, dan umumnya dalah orang-orang muda. Di situlah tempat kaum muda berkumpul. Mereka berjalan melihat-lihat apa yang dijual di situ. Sambil memegang makanan mereka berjalan melintas sepanjang jalan itu. Itulah fenomena yang ada di taiwan sekarang ini. Sebuah tempat yang banyak dikunjungi oleh orang-orang muda.

Dalam benakku kemudian terpikir andaikata Gereja bisa menjadi tempat seperti ini, menjadi tempat berkumpulnya bagi kaum muda. Seperti di pasar malam itu mereka mencari sesuatu yagn menarik bagi mereka. Mereka datang untuk melihat, membeli dan menikmati segala sesuatu yagn di jual oleh penjual di pasar malam itu.


Namun dunia kini sudah berubah, Gereja atau tempat-tempat untuk berdoa menjadi barang kuno yang tidak menarik lagi bagi kaum muda. Yang datang adalah orang-orang tua. Dan kalau pun orang muda datang itu hanya sebagian kecil saja. Aku merindukan agar gereja itu bisa menjadi sebuah pasar malam bagi kaum muda untuk menemukan hidup rohani mereka.
Namun ini adalah sesuatu yang masih jauh karena di hati kaum muda di sini yang ada adalah karier, hiburan dan kenikmatan. Dan itulah yang di tawarkan oleh dunia sekarang ini. Di belakang itu semua adalah bisnis dan industri.

Ini aku yang temui ketika aku berjalan di sepanjang pasar malam. Yang ada di situ adalah orang berjualan, berjualan segala macam makanan, barang-barang. Dan tempat itu juga menjadi tujuan bagi orang muda untuk makan atau membeli segala kebutuhannya terutama makanan bagi tubuhnya. Di situ juga ada orang menjajakan berbagai permainan mulai dari lomba menembak balon sampai dengan bermain catur cina. Apa yang ada dibalik itu semua adalah bisnis. Orang menjadi begitu kreatif untuk menciptakan segala macam bentuk makanan, pakaian dan permainan supaya menarik bagi orang lain datang dan membelanjakan uang mereka. Tak ada tujuan lain dari bisnis selain untuk memperoleh keuntungan.

Mencari keuntungan inilah yang menjadi trend dan menjadi “Tuhan” yang dipuja dan disembah. Ini aku jumpai di mana-mana. Ketika aku berjalan-jalan di sepanjang jalan. Di sini ada stan-stan pakaian ternama seperti Giardano, Baleno atau restoran-restoran yang berjajar di sepanjang jalan. Motivasi bisnis dan mencari keuntungang itulah yang ada dibalik semua ini.

Inilah dunia di mana aku berada. Namun tidakkah Gereja juga mempunyai harta lain yang selama ini terlupakan yang bisa ditawarkan kepada mereka. Kepada kaum muda di kota ini. Kenapa tidak? Sekarang ini yang ditawarkan oleh dunia saat ini adalah penampilan fisik yang bersifat materi saja. Namun ada sesuatu yang terlupakan yang membuat mereka begitu rentan terhadap tekakan hidup. Karena mereka dipacu untuk produktif, tanpa sesuatu yang bis adi hasilkan mereka tidak berguna dan tidak berarti. Sebagai contoh anak muda yang tidak sukses dalam sekolahnya dia tidak bia mendapat pekerjaan dan tidak percaya diri karena merasa dirinya “tidak bisa” dan tidak berarti lagi. Karena mereka harus bersaing dengan yang lain untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Ini melelahkan..Jiwa menjadi kering.

Ketika mendengar bahwa angka bunuh diri di Taiwan ini begitu tinggi aku selalu merenungkan apakah gerangan yang menjadi penyebab semuanya ini. Dalam hati saya terlintas ada satu yang menjadikan demikian. Ketika orang begitu percaya akan kemampuan dirinya dan memiliki bahwa hidupku ada hakku. Orang menjadi begitu yakin apa saja yang aku lakukan terhadap diriku ada hakku tak ada orang lain yang bisa menghalangi. Maka apa saja yang kau lakukan terhadap diriku adalah hakku tak ada yang bisa menghalangi, siapapun. Dan ketika kempuan dan kepercayaan terhadap diri sendiri itu hilang muncul keyakinan bahwa dirinya tidak berguna lagi. “Untuk apa aku hidup kalau tidak berguna dan menghadapi ancaman-ancaman yang akan menghancurkan diriku”. Dia punya hak untuk mengakhiri hidupnya… Mereka tidak mampu melihat lagi hidup di luar itu.

Gereja mempunyai sesuatu yang mereka butuhkan yaitu hidup rohani, namun sayangnya gereja saat ini tidak mampu menawarkan itu semua kepada mereka karena tidak punya cara yang bisa menarik mereka untuk datang. Persoalan bukan apa yang ada dalam gereja itu tidak ada namun masalahnya adalah soal cara saja. Kemasan yang bisa mereka terima oleh mereka. Sementara aku sendiri melihat Gereja di sini masih bersifat liturgis saja. Aku juga enggak mengerti mengapa Gereja tidak terbuka akan segala sesuatu yang ada di dunia seperti ini. Aku melihat bahwa Gereja saat ini hanya menampung sisa-sisa kejayaan di masa lalu yang sebagian kecil saja. Menjadi megap-megap ketika harus berlari bersama kemajuan zaman ini. Atau mereka berdiam di tempat menunggu siapa yang mau datang. Itulah pergulatan batin saya ketika menghadapi kenyataan yang begitu timpang antara hidup rohani dan materi di mana aku berada. Dunia Pasar malam……!!!