Hari ini adalah tahun baru China. Ini untuk yang ke dua kalinya saya mengalami tahun baru China di sini. Misa pagi ini cukup banyak umat yang hadir lebih dari biasanya. Sampai mendirikan tenda di depan gereja. Dalam thaun baru China ini banyak orang yang pulang ke keluarga asal. Seperti orang-orang yang bekerja di Taipe, mereka pukang untuk berkumpul dengan orang tua, bersama sanak saudara. Mereka berkumpul untuk merayakan tahun baru bersama. Oleh karena itu pada hari ini saya menjumpai banyak orang baru yang datang ke gereja. Mereka yang datang dari tempat lain merayakan tahun baru berkumpul dengan sanak saudara. Dan ketika misa sudah selesai mereka bertemu kangen dengan teman-teman lama. Ada yang datang dari Amerika, ada yang datang dari China daratan. Inilah hari di mana anggota keluarga berkumpul untuk berbagi kebahagiaan. Tak lupa mereka berbagi Hong Pao (amplop merah). Isinya uang. Orang yang sudah bekerja memberikan Hong Pao kepada anak-anak. Romonya juga menerima Hong Pao dari umat. Sambil mengucapkan selamat Tahun Baru. Gereja dihiasi dengan warna merah sebagai tanda kebahgiaan dan keceriaan. Kali ini kasula dan Stola yang dipakai imam juga waran merah. Walaupun ini tidak sesuai dengan warna liturgi namun demi tradisi dari masyarakat setempat, gereja memperpolehkan untuk menggunakan warna merah.
Kalau kita lihat dalam kalender liturgi, kemarin adalah Rabu Abu. Umat Katolik mulai berpantang dan berpuasa, namun karena hari ini bertepatan juga dengan Tahun baru China maka Rabu abu digeser menjadi hari Sabtu dan minggu. Di sini mulai berpantang dan berpuasa mulai hari Minggu. Umat di sini menerima abu pada Hari Minggu. Memang ini agak aneh, namun ini sudah menjadi kebijakan dari Gereja di Taiwan. Sekarang belum saatnya untuk berkabung dan berpantang. Ini masih hari bahagia karena dalam Tradisi China minggu ini adalah minggu yang penuh dengan kebahagiaan menyambut pergantian musim dari musim dingin ke musim semi. Dan setiap tahun juga demikian. Tahun kemarin Rabu abu tahun lalu juga demikian yang terjadi. Pada waktu pertama kali memang rasanya enggak enak di saat Gereja memulai untuk berpantang dan berpuasa namun tradisi setempat sedang merayakan kebahagiaan. Gereja juga menghargai tradisi setempat. Maka penerimaan abu dilaksanakan pada hari Minggu.
Kalau kita lihat dalam kalender liturgi, kemarin adalah Rabu Abu. Umat Katolik mulai berpantang dan berpuasa, namun karena hari ini bertepatan juga dengan Tahun baru China maka Rabu abu digeser menjadi hari Sabtu dan minggu. Di sini mulai berpantang dan berpuasa mulai hari Minggu. Umat di sini menerima abu pada Hari Minggu. Memang ini agak aneh, namun ini sudah menjadi kebijakan dari Gereja di Taiwan. Sekarang belum saatnya untuk berkabung dan berpantang. Ini masih hari bahagia karena dalam Tradisi China minggu ini adalah minggu yang penuh dengan kebahagiaan menyambut pergantian musim dari musim dingin ke musim semi. Dan setiap tahun juga demikian. Tahun kemarin Rabu abu tahun lalu juga demikian yang terjadi. Pada waktu pertama kali memang rasanya enggak enak di saat Gereja memulai untuk berpantang dan berpuasa namun tradisi setempat sedang merayakan kebahagiaan. Gereja juga menghargai tradisi setempat. Maka penerimaan abu dilaksanakan pada hari Minggu.