Hari ini 24 juli 2010 saya bersama dengan Rm. Liang,CM menghadiri misa peringatan 50 tahun tahbisan uskup Zhen. Sekarang ini dia sudah pension selama 20 tahun dengan usia 95 tahun. Misa ini dihadiri tidak kurang dari 600 umat , 30 imam dan tidak kurang dari 12 uskup. Misa dipimpin langsung oleh Uskup Zhen. Dengan suara yang terpatah-patah dia masih sanggup untuk memimping langsung upacara ini, meskipun usianya sudah mencapai 95 Tahun. Dia adalah uskup tertua ke 12 diantara duabelas ribu uskup di seluruh dunia.
Sedangkan kotbah diberikan oleh Uskup Zhong. Dia adalah murid dari uskup Zheng. Dalam kotbahnya dia mengatakan, selama dia menjadi uskup Tainan dia sangat perhatian pada para frater. Setiap tahun dia mengajak frater untuk mendaki gunung, tinggal di sana selama beberapa hari. Menghabiskan waktu bersama dengan para frater. Uskup Zhong ingin mengulang pengalaman ini. Ketika dia ditahbiskan menjadi uskup Ciayi dia sendiri tidak menemukan frater.
Setelah misa, saya menghadiri resepsi, makan siang bersama ala Tiong Hua sampai jam tiga sore. Walaupun cukup melelahkan namun cukup bermakna. Menghadiri perayaan ini,seperti Kardinal San mengatakan “dalam usia senja masih banyak hal yang bisa dilakukan sebagai biarawan-biarawati. Kita bisa mendampingi pendalaman iman, konseling atau mendoakan orang-orang yang membutuhkan. Panggilan ini berakhir saat kita kembali kepada Bapa”
Sedangkan kotbah diberikan oleh Uskup Zhong. Dia adalah murid dari uskup Zheng. Dalam kotbahnya dia mengatakan, selama dia menjadi uskup Tainan dia sangat perhatian pada para frater. Setiap tahun dia mengajak frater untuk mendaki gunung, tinggal di sana selama beberapa hari. Menghabiskan waktu bersama dengan para frater. Uskup Zhong ingin mengulang pengalaman ini. Ketika dia ditahbiskan menjadi uskup Ciayi dia sendiri tidak menemukan frater.
Setelah misa, saya menghadiri resepsi, makan siang bersama ala Tiong Hua sampai jam tiga sore. Walaupun cukup melelahkan namun cukup bermakna. Menghadiri perayaan ini,seperti Kardinal San mengatakan “dalam usia senja masih banyak hal yang bisa dilakukan sebagai biarawan-biarawati. Kita bisa mendampingi pendalaman iman, konseling atau mendoakan orang-orang yang membutuhkan. Panggilan ini berakhir saat kita kembali kepada Bapa”