WELCOME

"EVERY path may lead you to God, even the weird ones. Most of us are on a journey. We’re looking for something, though we’re not always sure what that is. The way is foggy much of the time. I suggest you slow down and follow some of the side roads that appear suddenly in the mist." Welcome to my blog....!!! I am sorry, this blog in Indonesian. But you can read China Experience, , Taiwan JMV (Chinese), TAIZE(indonesian ,English , Song)The Prayer ,Indonesian radio, Movie, GOOD NEWS, If you want to see about our group, please stick on http://www.cmglobal.org/index.html It's our international network. Also The Church in China (English) (Chinese) Church In Taiwan (Chinese), Vincentian Chinese Vocation Animation (Chinese),

GEREJA BERBISNIS

Sejak hari rabu saya tidak masuk kursus mandarin karena tiga bulan tahap pertama sudah selesai. Ada waktu untuk libur selama 5 hari. Waktu libur ini saya gunakan untuk ikut dalam acara paroki. Yaitu misa dan pendalaman iman di wilayah. Misa itu dilakukan jam 9 pagi. Pasti ada pertanyaan yang muncul seperti ini. Kenapa jam 9 pagi ? itu kan hari sibuk untuk orang yang bekerja. Ya..itu yang bekerja. Tapi kali ini adalah misa untuk orang-orang yua yang sudah tidak bekerja. Maka yang datang pun jug aorang tua semua.

Misa dilakukan di rumah umat. Kemarin saya dan Rm.Kusno pergi ke appartemen di dekat Cosco ( Supermarket milik orang Amerika yang cukup terkenal ditaiwan). Yang hadir sekitar 10 orang. Semuanya adalah orang tua. Kalaupun misa dilakukan malam hari yang hadir jga sama saja orang tua. Jadi baik juga dilakukan pada pagi hari karena mereka ini juga tidak punya pekerjaan. Mereka begitu senang dikunjungi.

Ini adalah cara baru untuk mendekati umat. Di sini memang harus kreatif dalam berpastoral. Kalau tidak gereja akan mati enggak ada peminatnya. Tuntutan untuk kreatif itu juga perlu sekali. Karena ini adalah tanah Misi, tempat untuk merebut hati umat dari gencarnya bujukan-bujukan material yang dilakukan oleh pengendali bisnis. Bisnis dan ekonomi begitu berkembang di daearah ini. Kehidupan rohani tertinggal jauh dan tidak begitu menarik. Lebih menarik mengikuti tawaran-tawaran para pengendali ekonomi. Inilah Kapitalisme. Kapital (modal) begitu berkuasa melindas..nilai-nilai rohani.

Sebenarnya kalau mau terbuka terhadap kebutuhan dan kerinduan terdalam dari umat, banyak saekali yang bisa dilakukan. Bukan alasan tidak ada waktu untuk misa atau kegiatan di gereja. Tetepi kegiatan itu kurang menarik. Bekerja di sini perlu kegelian untuk melihat dan membaca Budaya ini sedang bergerak ke mana sekarang ini. Kalau melihat di sini. Nilai-nilai rohani sekarang ini mulai tergeser oleh nilai-nilai ekonomi dan bisnis. Uang lebih menarik dari pada doa. Dengan “uang aku bisa membeli apartemen, mobil, belanja dan sebagainya..semuanya menarik. Yang dibutuhkan hanya satu Uang...Maka benar bahwa materialisme telah mengibarkan bendera yaitu uang. Uang adalah Dewa yang bisa menyelamatkan manusia. Uang adalah juru selamat. Bukan Kristus atau yang lain. Dengan uang aku bisa selamat dan bisa memperoleh hidup yang bahagia.

Apakah aku sedang pesimis terhadap perkembangan dan trend yang terjadi sekarang ini? Bukan, aku hanya melihat apa yang terjadi sekarang ini. Apakah aku tidak butuh uang? Siapa yang tidak butuh uang, tanpa dia kita sekarang ini juga tidak bisa berbuat banyak. Tapi apakah bekerja hanya sekedar mencari uang...Enggak juga. Kerja adalah sebgai tempat aktualisasi diri. Orang yang banyak uangnya saya pikir juga enggak mau menganggur tanpa kegiatan. Atau hanya untuk bersenang-senang. Enggak juga.

Lalu di manakah tempat hidup rohani sekarang ini di tengah-tengah “arena bisnis dan ekonomi sekarang ini” Di sinilah yang harus di perkenalkan di sini...Kalau dilihat dari dunia bisnis..Gereja juga sedang berbisnis..menawarkan Kerajaan Allah kepada orang-orang di sini. Maka perlu iklan juga. Gereja juga harus gencar mempromosikan nilai-nilai ini kristiani, kalau tidak mau tenggelam dan ditinggalkan. “ Kita sedang merebut hati” Gereja harus tampil menarik bagi manusia sehingga mereka mau datang.Kalau tidak menarik siapa yang mau datang. Saat ini memang orang-orang lebih tertarik untuk pergi ke Mall karena mereka membuat apa yang mereka tawarkan itu menarik...Coba kalau gereja mau belajar dari para kapitalis itu. Pasti Gereja juga bisa menari banyak orang. Perjuangan kami di sini adalah bagaimana membuat Gereja menarik lebih banyak orang mau datang. Inilah bisnis Gereja, menjual warta gembira untuk mendapatkan jiwa-jiwa.