WELCOME

"EVERY path may lead you to God, even the weird ones. Most of us are on a journey. We’re looking for something, though we’re not always sure what that is. The way is foggy much of the time. I suggest you slow down and follow some of the side roads that appear suddenly in the mist." Welcome to my blog....!!! I am sorry, this blog in Indonesian. But you can read China Experience, , Taiwan JMV (Chinese), TAIZE(indonesian ,English , Song)The Prayer ,Indonesian radio, Movie, GOOD NEWS, If you want to see about our group, please stick on http://www.cmglobal.org/index.html It's our international network. Also The Church in China (English) (Chinese) Church In Taiwan (Chinese), Vincentian Chinese Vocation Animation (Chinese),

HARAPAN

Hari ini ketika aku bangun pagi matahari sudah panas terik, bukan karena aku bangun kesiangan tetapi karena saat ini adalah musim panas. Matahari bangunnya terlalu pagi mendahului saya. Dan di musim panas matahari masuk ke peraduannya juga terlambat. Jam 7 malam masih terang seperti jam 5 sore di Indonesia. Bagi saya ini agak mengacaukan karena ini baru pertama kali melihat gejala alam seperti ini. Aku harus menyesuaikan dengan irama hidup yang berbeda. Kemarin saya merayakan ulang tahun. Pagi hari aku hanya memberi tahu orang yang setiap hari membuat masakan untuk membuat masakan yang lebih enak. Ternyata dia memberitahu beberapa orang. Sehingga makan malamnya ada beberapa orang yang datang ikut makan bersama dengan saya. Saya juga mengajak Zhung Sian Seng. Karena setiap hari selasa dan jumat dia bersama istrinya datang untuk belajar bahasa Inggris. Saya mengajari dia bahasa Inggris dia mengajari saya bahasa Mandarin. Jadi tadi malam ada sekitar 7 orang makan bersama untuk merayakan ulang tahunku. Baru kali ini di hari ulang tahunku ada Kue Tart. Sebelumnya malah enggak pernah. Bahkan dua tahun lalu ulang tahunku dirayakan di atas kapal, ketika itu aku sedang berangkat untuk misi umat di Kalimantan. Yah..itulah warna dari hidup ini.

Namun ada sesuatu yang akan aku bagikan kepada kamu. Beberapa waktu lalu pergi untuk melihat lomba perahu naga, meskipun enggak jadi menonton lomba perahu karena terlalu awal, namun aku beli buku renungan di toko buku katedral. Buku yang aku beli itu berjudul “The Great Virtues”. Isinya tentang renungan-renungan kecil keutamaan-ketumaan hidup Kristiani. Nah ini yang akan akan aku ceritakan kepadamu. Dalam buku itu ada satu judul yang menarik yaitu “harapan”. Dalam renungan itu di katakan “ harapan itu adalah salah satu keutamaan penting dalam hidup kita. Waktu kita lahir allah telah memberikan harapan bagi kita.” Bagaimanakah bila dalam hidup kita tidak mempunyai harapan atau kalau harapan kita menjadi tidak jelas. Apa yang kita harapkan menjadi tidak pasti. Saya ingat dulu bagaimana saya memperjuangkan panggilan saya dalam saat-saat tidak mempunyai harapan. Dulu ketika saya mengajukan diri untuk berkaul kekal, permintaan saya langsung di terima namun harus menunda dengan alasan persiapan belum cukup dan belum memenuhi syarat. Rasanya sih harapan untuk melanjutkan dalam perjalanan panggilan itu menjadi tipis..dan membuat saya tidak bersemangat. Aku banyak menulis dalam buku harian saya bagaimana perasaan saya waktu itu. Ketika aku baca lagi..memang enggak terlalau bagus. Namun itu sudah berlalu. Aku kini sudah menjadi seorang Imam dalam CM dan sekarang ini aku berada di Taiwan sebagai seorang misionaris. Pekerjaan saya sekarang ini yang utama adalah belajar bahasa mandarin supaya saya bisa berkarya. Tanpa itu enggak mungkin bisa terjadi.Pekerjaan saya ini banyak berhubungna dengan bicara, membaca, mendengarkan dan menulis. Maka syarat pertama yang harus dikuasai adalah bahasa...Bagaimana bisa mewartakan kebaikan Allah kalau tidak bisa berbicara....!!!!

Dan ketika belajar bahasa mandarin, ternyata enggak seperti bahasa lainnya karena kita harus belajar beberapa unsur yang penting yaitu Kejelasan pengucapan, karakter, dan Intonasi, juga struktur kalimat yang berbeda dengan bahasa Inggris atau bahasa lainnya. Yang paling sulit adalah menulis. Karena menulis itu sama dengan menggambar sebuah ide. Ketika aku belajar, aku bersama dengan dua orang Jepang yang sudah terbiasa menulis karakter-karakter. Aku harus bekerja keras untuk bisa mengikuti mereka. Memang bukan level saya. Tapi aku harus berjuang. Apa yang membuat saya bersemangat untuk belajar mandarin... Tidak lain adalah harapan..supaya aku bisa cepat keluar dari kebutaan hidup ini. Enggak enak deh hidup sebagai orang buta huruf, mau baca petunjuk jalan aja susah karena ditulis dalam bahasa mandarin. Dan kita nggak tahu bagaimana harus membunyikan karakter itu. Di sini harapan memberikan kekuatan..juga dalam relasi dengan Tuhan harapan ini menjadi sesuatu yang penting. Seperti dikatakan dalam buku yang saya baca itu:” Hope is a great help and confort in the work of our santification. It unites us to God by detachung us from the goods and present life, such as the esteem of people, temporal goods and pleasures. Hope permits ua to see these things now as fleeting and worthles in themselves. They give little consolation and vanish at death. We take with us only the good or evil we have done. God alone is the all; he is eternal and inexhausetible joy” Ini jelas dikatakan dalam buku itu ..Tuhan adalah tempat menaruh harapan kita. Kita menaruh harapan pada Tuhan, jangan menaruh harapan pada harta dan barang-barang dunia ini. Karena itu semua akan berlalu.

Namun apa yang terjadi justru sebaliknya. Barang-barang dan hal-hal yang duniawilah tempat kita menaruh harapan dalam hidup ini. Bagaimana tidak..kita membutuhkan rumah, makanan, sepeda motor,mobil, pakaian, dan sebagainya dalam hidup ini. Dan itulah yang ditampilkan saat ini. Di depan mata kita ditampilkan bahwa handphone, mobil, rumah bagus adalah juru selamat kita. Tanpa itu kita enggak mungkin bisa hidup bahagia. Itulah yang menjadi kenyataan saat ini..apalagi di dlam masyarakat seperti di Taiwan ini. Warnanya adalah bisnis, pembangunan gedung tinggi, jalan yang mulus, alat komunkasi yang mudah dan segalanya yang duniawi ini banjir memenuhi mata dan pikiran...!!!!

Apakah ini juga melanda mata dan pikiran Anda.....!!! kalau belum syukurlah..namun kalau itu terjadi juga harus disyukur bahwa dengan itu kita sadar kita berada dalam dunia seperti ini dan dengan sadar kita bisa mengendalikan diri kita..supaya tidak hanyut bersamanya...Kita masih memiliki Tuhan, Allah yang menjadi tempat kita berharap....Supaya tidak terjadi sesuatu yang seperti saya dengar kemarin sore:” seorang Ibu, dia adalah profesor seni lukis di Zhong San University..bunuh diri, menjatuhkan diri dari gedung universitas itu karena diceraikan oleh suaminya. Hah....tragis sekali...Menjadi pertanyaan besar bagi saya, di manakah dia menaruh harapan hidupnya..dia menaruh harapan hidupnya sepertinya bukan pada Tuhan tetapi pada kekuatannya sendiri. Ketika dia sudah mampu lagi menanggung beban hidup ini dia mengakhirinya. Dikiranya itu jalan terbaik bagi dirinya...Sayang dia tidak menaruh harapannya pada Tuhan...Tapi mari kita mempunyai hati seperti pemazmur yang mengatakan: “I rejoice when they said to me, Let us go to the house of the Lord...!!!” (Mzm 122:1)