Sore ini sungguh ada kejadian nyata yang lucu, Saya mendampingi misa Rm. Zhang, SJ yang mempersembahkan misa. Saat kotbah dia begitu bersemangat dan lantang..tiba-tiba ada suara Hp berdering..Umat tertawa...dan tersenyum ada juga yang cengar-cengir...Oh ternyata..Rm. Zhang upa mematikan Hpnya..jadi kotbahnya terpotong untuk mematikanHP. Rm. Zhang lalu minta maaf karena lupa mematikan Hpnya....Wah..memang harus hati-hati membawa Hp..harus senantiasa benar-benar yakin bagaimana kondisi Hpnya saat misa. Agak Riskan juga...!!! Makanya hati-hati membawa HP saat pertemuan-pertemuan penting..kalau tidak ingin malu. Kelamahan manusia sering mengganggu...Aku enggak tahu bagaimana orang menaggapi orang yang pakai HP di sini. Sepertinya tidak menjadi komentar lagi. Juga orang yang membawa mobil mewah..bukan sesuatu yang luar biasa...karena umat di sini juga sudah biasa mempunyai itu. Bukan lagi sesuatu yang istimewa orang memiliki mobil Mercy atau Oudi atau BMW. Banyak di sini mobil-mobil mewah bagi ukuran Indonesia..namun di sini menjadi barang biasa. Memiliki mobil mewah bukan lagi mejadi ukuran prestise melainkan kenyamanan di jalan. Taksi pun di sini memakai sedan Camry.Bahkan beberapa waktu lalu Romo Kusno diberi Mobil VW..namun sudah berusia 12 tahun..yang akhirnya yang memakai pun bukan dia melainkan romo yang lain. Tidak aku pakai karena aku pun belum sempat untuk belajar pakai mobil..aku masih menikmati belajar mandarin yang mengasikkan ini. Dan mobil belum terasa penting..karena sekarang pekerjaanku hanya belajar mandarin..enggak ada suatu tugas yang membutuhkan mobil untuk pergi ke mana-mana. Nanti ajalah kalau udah agak lama di sini mencari SIM.....!!! Sepertinya di sini berbeda bagaimana menanggapi terhadap barang-barang seperti itu.Mereka enggak terlalu peduli dengan semua itu. Di sini menjadi tantangan bagi seorang Imam atau bagi religius untuk menjadi saksi hidup sederhana.
