Kegiatanku hari ini cukup penuh, bangun pagi lalu Misa pagi bersama dengan Rm. Zhang lalu persiapan untuk ke sekolah. Saya harus menghafalkan huruf-huruf mandarin yang cukup ruwet, jam 10 berangkat sekolah. Kali ini kami diajari salah satu kerajinan dari wass. Aku pikir ini enggak ada hubungannya dengan pelajaran mandarin. Tetapi menarik juga sebagai selingan dalam pelajaran. Ternyata di kampus banyak sekali murid baru. Mereka menghabiskan masa liburan musim panas dengan belajar bahasa mandarin di Language Center. Dengan adanya kegiatan ini kami semua berkumpul di ruangan yang cukup besar di situ ada seorang guru yang mengajarkan kerajinan ini. Di setelah selesai kegiatan itu saya ajak beberapa dari teman saya untuk makan di rumah. Karena hari ini saya makan sendirian saja. Enggak enak rasanya makan sendirian maka saya ajak berapa dari teman saya untuk datang makan bersama. Saya ingin memperkenalkan kepada mereka bahwa di dekat sini ada gereja. Inilah cara untuk mewartakan yaitu dengan menawarkan kebaikan. Mereka senang sekali datang ke rumah. Ada satu orang Jepang, satu orang Korea dan dua orang Indonesia. Mereka juga bertanya tentang Gereja itu apa, pastor itu apa. Menurut saya inilah cara terbaik untuk memperkenalkan kepada mereka. Apakah mereka akan tertarik atau tidak itu urusan bukan urusan saya. Tuhan sendiri yang akan berkarya. Aku hanya ingin memperkenalkan. Tanpa mengenal bagaimana akan tahu. Seperti juga ada dalam Kisah Rasul: “Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!" Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?"Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?"Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya." (Kis 8: 31-35). Aku hanya menawarkan kebaikan kepada orang lain. Sebuah penyambutan yang baik terhadap orang lain. Kalau mereka tertarik silahkan kalau enggak juga enggak apa-apa.
Di kampus NKNU saya sebagai satu-satunya pastor yang belajar mandarin di situ. Semua Lao se si situ juga tahu kalau aku seorang pastor dari gereja Katolik. Mereka bertanya seperti apakah Katolik itu. Dan gambaran mengenaii pastor itu. Dari mereka ada orang paraguay yang sekarang aktif di Gereja bersama mudika. Saya kira inilah jalan yang terbaik untuk memperkenalkan tentang gereja ini. Sekarang ini juga di Gereja ada beberapa remaja yang sedang berlatih Dance untuk acara pentas seni bulan Agustus nanti. Di situ ada dua orang bukan katolik. Rupanya mereka senang bergabung dengan mereka. Mereka saya minta untuk mengajak orang lain supaya orang lain juga merasakan apa yang seperti kita rasakan.
Sore hari jam empat seperti biasa saya membimbing dua orang untuk mendalami Kitab Suci. Karena saya tidak bisa bahasa mandarin dengan lancar maka saya menggunakan bahasa Inggris. Dia justru mengajari bahasa mandarin. Kedua orang ini adalah pasangan suami Istri yang cukup aktif di gereja. Bapak ini tiap hari sabtu pagi datang ke Gereja untuk menyapu halaman gereja. Sehingga Gereja ini menjadi cukup bersih. Juga tiap hari sabtu ada beberapa Ibu-ibu yang datang membersihkan Gereja mulai menyapu, membersihkan jendela dan mengepel lantai. Saya juga ikut bersama mereka untuk memberikan semangat pada mereka.
Salah satu yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana membuat gereja ini menarik sehingga banyak orang mau datang. Bagaimana menjadi gereja yang terbuka bagi siapa saja. Ini adalah tempat misi.
Di kampus NKNU saya sebagai satu-satunya pastor yang belajar mandarin di situ. Semua Lao se si situ juga tahu kalau aku seorang pastor dari gereja Katolik. Mereka bertanya seperti apakah Katolik itu. Dan gambaran mengenaii pastor itu. Dari mereka ada orang paraguay yang sekarang aktif di Gereja bersama mudika. Saya kira inilah jalan yang terbaik untuk memperkenalkan tentang gereja ini. Sekarang ini juga di Gereja ada beberapa remaja yang sedang berlatih Dance untuk acara pentas seni bulan Agustus nanti. Di situ ada dua orang bukan katolik. Rupanya mereka senang bergabung dengan mereka. Mereka saya minta untuk mengajak orang lain supaya orang lain juga merasakan apa yang seperti kita rasakan.
Sore hari jam empat seperti biasa saya membimbing dua orang untuk mendalami Kitab Suci. Karena saya tidak bisa bahasa mandarin dengan lancar maka saya menggunakan bahasa Inggris. Dia justru mengajari bahasa mandarin. Kedua orang ini adalah pasangan suami Istri yang cukup aktif di gereja. Bapak ini tiap hari sabtu pagi datang ke Gereja untuk menyapu halaman gereja. Sehingga Gereja ini menjadi cukup bersih. Juga tiap hari sabtu ada beberapa Ibu-ibu yang datang membersihkan Gereja mulai menyapu, membersihkan jendela dan mengepel lantai. Saya juga ikut bersama mereka untuk memberikan semangat pada mereka.
Salah satu yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana membuat gereja ini menarik sehingga banyak orang mau datang. Bagaimana menjadi gereja yang terbuka bagi siapa saja. Ini adalah tempat misi.